Fungsi Usus Besar

Laporan ujian
(Fungsi Usus Besar) Form Hasil Analisa

Nama: Contoh(Pria)Jenis Kelamin: PriaUmur: 36
Figur: Berat badan standar(175cm,70kg)Tanggal Ujian: 2013-05-02 17:22

Hasil Pengujian Aktual
Barang pengujianRentang normalNilai Pengukuran yang sebenarnyaHasil pengujian
Kofisien Fungsi Peristaltik Usus Besar4.572 - 6.4833,315
Koefisien Penyerapan Kolon2.946 - 3.8152,023
Koefisien Bakteri Usus1.734 - 2.6211,871
Koefisien Tekanan Intraluminal1.173 - 2.2973,382
Referensi Standar:
 Normal(-) Abnormal Ringan(+)
 Abnormal Sedang(++) Abnormal Berat(+++)
Kofisien Fungsi Peristaltik Usus Besar:4.572-6.483(-)3.249-4.572(+)
 2.031-3.249(++)<2.031(+++)
Koefisien Penyerapan Kolon:2.946-3.815(-)1.775-2.946(+)
 0.803-1.775(++)<0.803(+++)
Koefisien Bakteri Usus:1.734-2.621(-)1.046-1.734(+)
 0.237-1.046(++)<0.237(+++)
Koefisien Tekanan Intraluminal:1.173-2.297(-)2.297-3.341(+)
 3.341-4.519(++)>4.519(+++)
Parameter Deskripsi
Kofisien Fungsi Peristaltik Usus Besar:
Usus besar memiliki gerak peristaltik segmental yang sama dan dengan usus kecil, tapi frekuensinya lebih lambat, hal ini menyesuaikan fungsi usus besar terutama fungsi menyerap air dan penyimpanan sementara kotoran. Jika kecepatan peristaltik usus terlalu lambat, maka kadar air tinja berkurang karena penyerapan berlebihan dan akan menyebabkan sembelit, sebaliknya jika gerakan peristaltic usus terlalu cepat maka akan menyebabkan diare. Fungsi utama dari usus besar adalah : Menyimpan dan membuang sisa makanan, Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mendegradasi bakteri.
Koefisien Penyerapan Kolon:
Fungsi utama usus besar adalah mengatur penyerapan air dan elektrolit. Sejumlah besar air telah dikeluarkan ke dalam lambung dan usus halus oleh berbagai kelenjar pencernaan. Supaya tidak kehilangan banyak air maka air harus diserap kembali ke dalam tubuh. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dikeluarkan melalui anus.
Koefisien Bakteri Usus:
Bakteri di usus dapat menyebabkan lingkungan usus menjadi asam, sangat kondusif untuk pertumbuhan bakteri, pada saat yang sama dapat mengontrol pertumbuhan bakteri yang berbahaya, dan menjaga kesehatan usus . Pada keadaan normal, tubuh manusia dapat menjaga keseimbangan antara bakteri yang menguntungkan dan merugikan, dan jika terjadi ketidakseimbangan dapat menyebabkan penyakit. Pada pasien yang menderita pilek, diare, sembelit, tukak lambung, pembengkakan hati, fenomena bahwa bakteri baik di usus berkurang dan bakteri berbahaya relatif meningkat.
Koefisien Tekanan Intraluminal:
Perut kembung dapat disebabkan oleh berikut: 1) Fermentasi makanan dalam keadaan normal, ada sejumlah besar bakteri ada di ileum paling bawah dan kolon. Jika makanan sudah sudah setengah tercerna dan berbentuk cairan kental dalam usus, dan bertahan beberapa saat dalam usus maka dengan adanya bakteri akan menyebabkan fermentasi yang menghasilkan sejumlah besar gas, menyebabkan distensi abdomen (kembung). 2) menghirup udara 3) Penyerapan gas pada usus. Beberapa penyakit, gangguan sirkulasi darah di usus, efek penyerapan gas intraluminal dapat menyebabkan kembung. 4) Pada kondisi tertentu dimana usus mengalami kendala untuk mengeluarkan gas maka gerakan peristaltik usus melemah atau hilang, sehingga gas dari baris lumen usus tidak bisa dikeluarkan, sehingga menyebabkan distensi abdomen (kembung).

Hasil uji atau analisa hanya untuk referensi saja dan bukan sebagai diagnosa.
Bisnis saling asih asah dan asuh