Laporan ujian
(Peredaran Darah Di Jantung Dan Otak) Analysis Report Card

Nama: Contoh(Pria)Jenis Kelamin: PriaUmur: 36
Figur: Berat badan standar(175cm,70kg)Tanggal Ujian: 2013-05-02 17:22

Hasil Pengujian Aktual
Barang pengujianRentang normalNilai Pengukuran yang sebenarnyaHasil pengujian
Kekentalan Darah48.264 - 65.37148,901
Kristal Atau Plak Kolesterol56.749 - 67.52266,735
Lemak Darah0.481 - 1.0430,489
Hambatan Pembuluh Darah0.327 - 0.9370,413
Kelenturan Pembuluh Darah1.672 - 1.9781,477
Kebutuhan Darah Otot Jantung0.192 - 0.4120,367
Volume Darah Yang Diserap Oleh Otot Jantung4.832 - 5.1474,38
Konsumsi Oksigen Otot Jantung3.321 - 4.2445,683
Jumlah Darah Yang Dipompa Jantung Setiap Kali Kontraksi1.338 - 1.6721,078
Tahanan Ejeksi Dari Bilik Kiri Jantung0.669 - 1.5441,24
Kekuatan Efective Bilik Kiri Jantung1.554 - 1.9881,68
Elastisitas Pembuluh Darah Koroner1.553 - 2.1871,308
Tekanan Arteri Koroner Dalam Merembeskan Darah11.719 - 18.41818,296
Elastisitas Pembuluh Darah Otak0.708 - 1.9421,306
Pasokan Darah Ke Jaringan Otak6.138 - 21.39616,452
Referensi Standar:
 Normal(-) Abnormal Ringan(+)
 Abnormal Sedang(++) Abnormal Berat(+++)
Kekentalan Darah:48.264-65.371(-)65.371-69.645(+)
 69.645-73.673(++)>73.673(+++)
Kristal Atau Plak Kolesterol:56.749-67.522(-)67.522-69.447(+)
 69.447-74.927(++)>74.927 (+++)
Lemak Darah:0.481-1.043(-)1.043-1.669(+)
 1.669-1.892(++)>1.892(+++)
Hambatan Pembuluh Darah:0.327-0.937(-)0.937-1.543(+)
 1.543-1.857(++)>1.857(+++)
Kelenturan Pembuluh Darah:1.672-1.978(-)1.672-1.511(+)
 1.511-1.047(++)<1 .047="">
Kebutuhan Darah Otot Jantung:0.192-0.412(-)0.412-0.571(+)
 0.571-0.716(++)>0.716(+++)
Volume Darah Yang Diserap Oleh Otot Jantung:4.832-5.147(-)4.177-4.832(+)
 4.029-4.177(++)<4 .029="">
Konsumsi Oksigen Otot Jantung:3.321-4.244(-)4.244-5.847(+)
 5.847-6.472(++)>6.472(+++)
Jumlah Darah Yang Dipompa Jantung Setiap Kali Kontraksi:1.338-1.672(-)0.647-1.338(+)
 0.139-0.647(++)<0 .139="">
Tahanan Ejeksi Dari Bilik Kiri Jantung:0.669-1.544(-)1.544-2.037(+)
 2.037-2.417(++)>2.417(+++)
Kekuatan Efective Bilik Kiri Jantung:1.554-1.988(-)1.076-1.554(+)
 0.597-1.076(++)<0 .597="">
Elastisitas Pembuluh Darah Koroner:1.553-2.187(-)1.182-1.553(+)
 0.983-1.182(++)<0 .983="">
Tekanan Arteri Koroner Dalam Merembeskan Darah:<8 .481="">8.481-11.719(++)
 18.418-21.274(++)>21.274(+++)
Elastisitas Pembuluh Darah Otak:0.708-1.942(-)0.431-0.708(+)
 0.109-0.431(++)<0 .109="">
Pasokan Darah Ke Jaringan Otak:6.138-21.396(-)3.219-6.138(+)
 1.214-3.219(++)<1 .214="">
Parameter Deskripsi
Kekentalan Darah:
Viskositas berhubungan dengan kekentalan cairan, makin tinggi viskositas suatu cairan maka makin sulit molekul dari cairan tersebut untuk bergerak. Bila hal ini terjadi pada molekul darah, maka tentu saja aliran darah akan terganggu. Akibatnya dapat terjadi peningkatan resistensi pembuluh darah, gangguan sirkulasi oksigen dalam darah dan akhirnya timbul penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Viskositas darah yang tinggi mempunyai resiko terhadap timbulnya penyakit-penyakit cerebro-kardiovaskuler seperti stroke, infark jantung, penyakit jantung koroner, dan sebagainya.
Kristal Atau Plak Kolesterol:
Bila terjadi kelebihan kolesterol di dalam darah, kolesterol ini akan menempel pada dinding pembuluh darah membentuk plak sehingga pembuluh darah mulai menyempit. Proses ini disebut juga aterosklerosis. Ketika kadar kolesterol telah normal kembali, plak pada dinding pembuluh darah tidak otomatis hilang, tetapi tetap menempel di sana. Bila suatu saat kadar kolesterol naik kembali, kelebihan kolesterol ini akan menempel lagi pada dinding pembuluh darah, sehingga plak semakin tebal dan pembuluh darah semakin menyempit. Suatu saat, pembuluh darah dapat tersumbat. Bila ini terjadi di jantung, akan terjadi serangan jantung. Bila terjadi di otak, akan terjadi stroke.
Ada beberapa orang yang sedikit sekali mendapat asupan kolesterol tetapi kadar kolesterol dalam darahnya ternyata tinggi, hal itu dimungkinkan pada penderita penyakit-penyakit seperti hipotiroidisme, diabetes mellitus, sirosis biller, pankreatektomi, kehamilan trimester III, stres berat, hiperilpoproteinemia dan sindrom nefrotik. Dapat juga disebabkan oleh obat pil kb, epinefrin, fenotiazin, vitamin A dan D, sulfonamide dan fenitoin.
Lemak Darah:
Lemak adalah segolongan senyawa hidrofobik (tidak larut dalam air) yang sangat penting untuk penyimpanan bahan pembakaran, untuk membentuk struktur membran, sebagai hormon, sumber energi, sumber asam lemak esensial (asam linoleat dan linolenat), alat angkut vitamin larut lemak, penghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, untuk memelihara suhu tubuh dan pelindung organ tubuh.
Hambatan Pembuluh Darah:
Berhubungan dengan perubahan diameter pembuluh darah yang mempengaruhi aliran darah yang disertai perubahan viskositas darah. Makin tinggi tahanan suatu pembuluh darah, maka viskositas darah didalamnya juga akan meningkat.
Kelenturan Pembuluh Darah:
Adanya plak/kristal kolesterol pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan elastisitas pembuluh darah menjadi berkurang, akibatnya darah yang mengalir didalamnya akan terhambat. Begitu juga dengan tekanannya. Maka untuk mengalirkan darah yang terhambat tersebut dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi dibanding sebelumnya. Dengan demikian, pembuluh darah yang kaku menjadi salah satu faktor resiko timbulnya hipertensi.
Kebutuhan Darah Otot Jantung:
Untuk menjaga kesinambungan kerja jantung secara maksimal atau adekuat, maka jantung harus mendapatkan pasokan darah (nutrisi) yang adekuat pula. Apabila pasokan atau aliran darah ke jantung mengalami penurunan atau tidak seimbangnya antara kebutuhan darah yang di butuhkan jantung dengan pasokan darah yang di alirkan ke jantung, maka jantung akan mengalami gangguan yang dinamakan dengan jantung iskemia, dan apabila pasokan/aliran darah mengalami hambatan atau sumbatan, maka jantung akan mengalami gangguan yang dinamakan serangan jantung atau acute miocardiac infraction.
Volume Darah Yang Diserap Oleh Otot Jantung:
Perfusi pada miokardial dipengaruhi oleh keadaan pembuluh koroner. Meningkat terutama saat jantung bekerja lebih keras seperti saat olah raga, demam, ketakutan atau cemas)
Konsumsi Oksigen Otot Jantung:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigen dalam jantung antara lain sebagai berikut:
(1) Denyut jantung
(2) Kontraktilitas otot jantung (kekuatan kontraksi/gerakan otot jantung).
(3) Durasi kontraksi otot jantung
Jumlah Darah Yang Dipompa Jantung Setiap Kali Kontraksi:
Faktor2 yang mempengaruhi:
(1) Kuat-lemahnya kontraktilitas miokard
(2) Besarnya pengisian ventrikel (ruang jantung bawah)
(3) Hambatan/resistensi dalam pembuluh darah perifer
(4) Gerakan dinding ventrikel.
Tahanan Ejeksi Dari Bilik Kiri Jantung:
Merupakan indikator kekuatan dari saluran keluar ventrikel/bilik kiri (saluran menuju pembuluh aorta).
Kekuatan Efective Bilik Kiri Jantung:
Menggambarkan kekuatan kontraksi pada ventrikel kiri jantung untuk memompa darah menuju aorta. Dipengaruhi oleh: tingkat pengisian ventrikel, volume darah dalam sirkulasi, status fungsional miokard, suplai darah dan oksigen dalam miokard.
Elastisitas Pembuluh Darah Koroner:
Faktor-faktor yang membuat elastisitas arteri Koroner menurun diantaranya: lemak darah tinggi, merokok, diabetes mellitus, obesitas, tekanan darah tinggi, kurangnya aktivitas fisik, kelelahan psikis, riwayat keluarga penyakit jantung koroner, pemakaian kontrasepsi oral, dan sebagainya.
Tekanan Arteri Koroner Dalam Merembeskan Darah:
Dipengaruhi oleh tekanan diastolik dan tekanan atrium, serambi kiri. Tekanan perfusi koroner dibawah normal merupakan tanda adanya iskemia miokard akibat kurangnya oksigen yang masuk ke jantung.Iskemia miokard bila berlanjut dapat menyebabkan infark miokard (kematian jaringan)
Elastisitas Pembuluh Darah Otak:
Elastisitas pembuluh darah otak menurun akibat penyempitan pembuluh darah yang biasanya disebabkan adanya arterosklorosis (karena timbunan plak/thrombus dari lemak, kolesterol atau racun). Bila keadaan ini berlanjut, maka tekanan darah dapat meningkat, meningkatkan resiko pembuluh darah pecah, sehingga rentan terhadap pendarahan otak.
Pasokan Darah Ke Jaringan Otak:
Suplai darah ke otak dipengaruhi oleh arteri otak atau arteri pada leher (arteri karotis). Penyakit cerebrovaskular dapat dibagi menjadi dua kategori menurut sifat mereka, yaitu penyakit serebrovaskular iskemik (sumbatan) dan penyakit serebrovaskular hemoragik (perdarahan). 70% - 80% pasien dengan kasus penyakit serebrovaskular iskemik disebabkan karena penyempitan pembuluh darah arteri otak. Penyakit serebrovaskular hemoragik terutama disebabkan oleh tekanan darah tinggi, malformasi vaskular kongenital, serta pecahnya pembuluh darah. Pasien sering menunjukkan peningkatan tekanan intrakranial, disorientasi dan gejala lainnya.

Hasil uji atau analisa hanya untuk referensi saja dan bukan sebagai diagnosa.
Bisnis saling asih asah dan asuh